Jumat, 14 Juni 2013

HARGA KAMERA TERBARU 2013


Canon EOS 700D Kit 18-55mm IS STM Rp 8.200.000
Samsung NX1000 Kit 20-50mm + 16mm Free Gal... Rp 7.436.500
Canon IXUS 132+8GB +Case Rp 1.512.900


Fuji Film Finepix SL300 +Memory 8Gb+Vouche... Rp 4.000.000
Sony 55-210mm F4.5-6.3 OSS E-Mount Lens Rp 4.000.000
Tamron For Canon AF 18-270MM F/3.5-6.3 DI ... Rp 4.600.000
md1000.jpg
Panasonic SD Memory Professional HDC- MDH1... Rp 12.000.000
CANON CAMCORDER LEGRIA HF R26 Rp 4.898.500
Manfrotto MKC3-H01 Compact Photo-Movie Kit Rp 1.084.700
Prolite S600 Standart Kits Rp 6.500.000
YONGNUO Speedlite YN560-II Rp 1.450.000
Capture Camera Clip System+Voucher Carrefour Rp 1.100.000
Golden Eagle Umbrella Black-Silver D180 (P... Rp 1.800.000
Bingo Flexible Waterproof Zipper Lock WP04-1 Rp 495.000
Background Non Woven Polos 3 x 4 M Rp 400.000
LIGHTSPHERE Inverted Dome Amber.jpg
Bounce Wall Pro Kit Rp 3.679.000
DB2820.jpg
Wonderful Dry Box DB 3828 + Dry Pack (big) Rp 950.000
FOTO VIDEO EDISI JUNI 2013 Rp 58.000
Canon Photo Printer Selphy CP 810 Rp 1.550.000


Info Pemesanan : 085247679498






TIPS JADI PENULIS CERPEN

Kegiatan menulis sangat berguna, terutama dalam mendokumentasikan sesuatu, entah kisah hidup kita, kisah spesial yang kita anggap perlu dikenang selamanya hingga peristiwa sejarah. Tradisi lisan mudah hilang dalam ingatan, sebaliknya tulisan akan selalu abadi sepanjang masa (begitu kata orang).
Berikut ini beberapa tips yang akan memudahkan Sobat dalam menulis, terutama menulis cerita pendek.
1. Menulis Harus Ada Minat.
Langkah pertama untuk menjadi seorang penulis adalah: ada keinginan yang kuat untuk menjadi seorang penulis. Ada gairah yang menggebu-gebu untuk menulis. Gairah ini akan mengantarkan kita pada semangat ‘saya pasti bisa’. Tanpa itu, hanya akan melahirkan seorang penulis iseng yang se-ala kadarnya saja.
2. Rajinlah Membaca.
Seringkali kita membaca buku hanya pada saat menjelang ujian (sekedar untuk kepentingan merebut nilai tinggi). Membaca, hanya sekedar menghafal. Membaca yang dimaksud di sini adalah benar-benar untuk mengerti, memahami dan menikmati isi buku. Jika anda ingin menjadi seorang kolomnis maka banyaklah membaca opini di media massa.
Jika kita ingin menjadi seorang cerpenis maka banyaklah membaca cerpen yang memungkinkan kita mencerna, menikmati dan meniru isinya. Agar bisa menulis, usahakanlah banyak membaca. Hanya perlu dicatat, mulailah dengan membaca sesuatu yang mudah dimengerti dan sesuaikan dengan jenis tulisan apa yang ingin kita tekuni.
Misalnya kita ingin menjadi seorang cerpenis remaja. Maka banyaklah membaca cerpen-cerpen remaja di majalah remaja maupun di dalam buku kumpulan cerpen. Perhatikan bagaimana cara penulisannya dari awal hingga akhir dan bagaimana penulisnya mengelola konflik remaja dalam bentuk cerita menarik. Karya orang lain penting untuk dijadikan referensi bagi seorang pemula.
3. Mulailah dengan Menulis Cerpen Singkat.
Banyak orang yang mengeluh, bahwa ia sudah banyak membaca novel dan cerpen tetapi tidak juga bisa menulis sebuah cerpen pun. Ada juga yang mengatakan apabila ia paling pandai bercerita lisan kepada temannya namun amat sulit menuangkan ke dalam bentuk tulisan.
Mulailah dengan menulis cerpen yang singkat dan semampu kita menulisnya. Sebaiknya tidak usah dulu mengacu pada standar penulisan cerpen di majalah atau ketentuan dalan lomba. Semakin sering mencoba menulis cerpen, dengan gaya seperti apapun, kita akan semakin terbiasa dan menguasai teknik menulis cerpen. Apalagi diringi dengan membaca dan meminta bimbingan khusus dari seseorang yang sudah mahir menulis.
4. Latihan dengan Metode “Plagiat”
Cara ini adalah dengan Menulis Ulang Karya Orang Lain. Ingat, ini hanya untuk latihan sebaiknya tidak dipraktekkan untuk keperluan yang lain.
Pertama-tama kita pilih dulu tulisan orang lain yang kita anggap menarik. Misalnya sebuah cerpen yang berjudul Aku Lemah Karena Cinta. Kemudian kita menulis ulang karya itu dengan ketentuan sebagai berikut: kita bebas mengedit dan ‘memodifikasi’ naskah itu sesuai dengan kehendak kita, silahkan ganti juga nama tokohnya dan ubahlah judulnya, misalnya menjadi Jangan Berikan Aku Cinta. Atau kalau bisa, balikkanlah cerita itu sehingga judulnya menjadi Ku Tegar Karena Cinta.
Cerita asli yang seharusnya sedih cobalah diputarbalikkan sehingga menjadi cerita gembira (happy ending). Banyak orang yang latihan dengan cara ini dan lama kelamaan berhasil menulis cerpen secara mandiri.
Metode ini akan membuat kita menguasai anatomi (bagian-bagian) cerita, cara menempatkan penanda, cara memulai, cara menggunakan kalimat sambung, variasi kata dan juga bagaimana sih cara mengganggu pembaca dengan kejutan-kejutan. Saya sendiri, pertama kali menulis sebuah artikel di sebuah media massa dengan metode ini. Waktu itu temanya sudah diatur oleh media yang bersangkutan yaitu tentang konsep ideal tentang gerakan mahasiswa.
Saya menemukan sebuah artikel bagus dan langsung saya modifikasi. Judul artikel itu saya ubah, kemudian paragrafnya saya ubah dengan bahasa saya sendiri dengan tema yang masih seperti aslinya dan, artikel itu dimuat oleh media massa setelah menyisihkan banyak saingan mahasiswa. Waktu itu saya memang tidak tahu bahwa metode seperti ini tidak bagus untuk praktek langsung untuk di media. Tetapi sebenarnya cara ini boleh saja asalkan hasil modifikasinya tidak mirip-mirip banget.
5. Teori Dalam Pelajaran Bahasa Tetap Penting.
Bagaimanapun juga pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dan kampus tetap penting untuk membantu kita menjadi penulis. Dalam menulis biasakanlah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terutama untuk penulisan artikel. Waktu menjadi juri lomba cerpen pelajar, banyak sekali saya temui naskah cerpen yang salah menempatkan tanda (titik, koma, tanda petik dst). Ada juga cerpen yang menggunakan bahasa singkatan yang tidak dimengerti. Minatilah pelajaran bahasa sehingga anda benar-benar menguasainya.
6. Segera Catat Inspirasi Yang terlintas.
Seringkali ide dan inspirasi itu datang pada waktu yang tidak terduga dan kalau kita tidak mencatatnya bisa jadi kita akan lupa dan hal itu belum tentu akan datang lagi. Saya menyarankan biasakan membawa buku kecil ke manapun anda pergi. Atau bisa juga ide yang datang tiba-tiba itu dicatat melalui ponsel dan direkap ulang di dalam buku pada saat kita sempat.
Pastikan pada saat yang tepat anda akan menulis ide itu ke dalam bentuk tulisan yang utuh. Usahakan juga, kalau kita mendengar sesuatu (kosa kata menarik, tema, judul, kalimat indah, kata mutiara dll) dari orang lain, segera catat sebab itu akan membantu perbendaharaan kata kita di dalam menulis. Saya sendiri mendapatkan banyak manfaat dari cara seperti itu. Usahakanlah punya satu buku khusus untuk mencatat hal-hal singkat yang mengingatkan anda pada tema tulisaan (kamus pribadi), misalnya ide tulisan yang hendak dijadikan cerpen, inspirasi yang kemarin malam muncul sebelum tidur, daftar novel yang ingin ditulis, daftar nama tokoh dalam cerpen yang menarik, cuplikan deskripsi dalam sebuah novel yang ingin dibaca berulang-ulang saking bagusnya, dan seterusnya.
7. Pelajari Karakter Teman Di Sekitarmu
Ada banyak karakter manusia yang diulas dalam satu cerita. Kita tahu bahwa manusia memiliki karakter yang berbeda. Hal ini memberi kita pelajaran penting dalam menulis. Menulis cerpen akan lebih mudah (terutama dalam mendiskripsikan tokoh dan membuat adegan dialog) jika kita menjadikan orang yang kita kenal sebagai referensi. Misalnya begini, dalam cerpen kita ada tokoh antagonis yang cerewet, pemuja penampiran dan suka anill. Carilah di antara teman di pergaulanmu yang memiliki sikap demikian dan perhatikan bagaimana gaya bicaranya, pilihan kalimatnya dan intonasinya. Contoh lain, dalam cerpen ada tokoh baik, penyabar dan jujur. Perhatikan di sekeliling adakah temanmu yang memiliki sifat demikian? Jika ada perhatikan cara bicaranya, sikapnya, kesukaannya.
Sehingga ketika ingin menggambarkan kepada pembaca bagaimana sih sosok tokoh baik itu, maka anda akan dimudahkan oleh teman yang baik tadi sebagai referensi. Hal ini akan membantu untuk mendiskripsikan karakter orang. Sebab, dalam sebuah cerita, pasti akan mengulas sifat. Ada yang baik, jahat, nakal, penyabar, curang, gagah, centil, penggoda, penggombal, pembohong dan seterusnya. Karakter seperti itu ada di sekeliling kita. Tinggal comot saja mereka sebagai tokoh dalam cerita.
8. Buatlah Kerangka Cerita
Dalam pelajaran bahasa sering kita dianjurkan untuk membuat kerangka karangan. Hanya saja metodenya cukup formal dan sulit dijadikan acuan dalam mengarang. Menurut saya, bikinlah kerangka cerita itu sesuai dengan kebiasaan dan gaya kita sendiri misalnya, ingin menulis sebuah cerpen tentang persahabatan dengan seseorang. Kitaa harus mencatat dulu apa aja sih yang ingin diceritakan? Kisah persahabatan itu dengan siapa? Sisi menarik apa dalam kisah itu? Apa saja kesan kita terhadap dia? Kenyataan persahabatan apa yang terjadi dengannya? Bagaimana akhir dari kisah itu dan apa harapan kita dalam persahabatan dengannya.
Dari kerangka sederhana dan acak, kita tinggal susun dalam bentuk cerita. Untuk tahap permulaan, tuliskan saja cerita tersebut berdasarkan ingatan yang ada dalam pikiran dan mengacu pada kerangka karangan. Nanti setelah selesai baru diedit lagi agar lebih menarik.
9. Latihan Menulis Dialog
Cerita pendek seringkali dibuka dengan narasi atau deskripsi tempat atau orang. Dalam latihan menulis kita harus membiasakan diri diselingi dengan dialog antar tokoh. Kalimat dialog itu juga harus disesuaikan dengan karakter usia dan topik pembicaraan si tokoh. Kalo tokohnya seorang guru Fisika yang sedang ngajar nggak mungkin pake bahasa gaul ala sinetron yang serba abu-abu, kalau tokohnya seorang galak kemungkinan bahasanya ketus dan kasar. Selain itu perhatikan juga variasi keterangan dialog, misalnya:
“Aku sayang sama kamu.” Bisik cowok itu yang membuat jantung Diva seakan berhenti berdetak.
Kita bisa merubahnya menjadi:
“Aku,” Cowok itu berbisik pelan di dekat telinga Diva, “Sayang sama kamu.”
Bisa juga diubah menjadi:
Cowok itu merangkul Diva dan berbisik pelan di antara gemerisik flamboyan yang diterpa angin malam, “Aku sayang sama kamu.”
Itu adalah contoh variasi dialog. Masih ada lagi jenis keterangan dialog yang perlu diperhatikan yang harus disesuaikan dengan adegan, misalnya:
“Jangan tinggalkan aku.” Pinta Ratu lirih. Atau bisa juga dengan: Ratu memohon pada cowok itu agar tidak meninggalkannya sendirian.
“Jangan coba-coba dekati aku lagi!” hardik Diva dengan muka merah padam. Atau bisa juga dengan: Dengan muka yang merah padam Diva menghardik cowok itu agar tidak berusaha lagi mendekatinya.
“Aku berharap kita akan selalu bersama selamanya.” Ucap perempuan itu. Atau juga bisa, “Aku berharap kita akan selalu bersama, selamanya.” Desis perempuan itu memecah keheningan malam.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan:
- Pandai mendramatisir cerita.
-Banyak menguasai kosa kata.
-Memasukkan unsur-unsur baru yang lain dari yang lain.
-Jangan terikat oleh ketentuan bahwa panjang cerpen harus sekian halaman (ada cerpen yang cuma 3 halaman dan ada yang sampai 25 halaman).
10. Bimbingan Langsung Pada Penulis
Hal ini yang paling cepat membuat kita mahir menulis. Kita bisa menulis dulu satu naskah cerpen kemudian konsultasikan dengan penulis yang dikenal, dan mintalah agar naskahmu diedit dan dikemas dengan lebih baik. Dengan begitu kamu bisa langsung mengetahui kelebihan serta kelemahan tulisannya. Saya sendiri sering membantu memperbaiki naskah cerpen para pemula dan akhirnya mereka berhasil menembus media massa dan memenangkan berbagai lomba cerpen.
Untuk kebutuhan pelajaran menulis, pembaca (khusus pemula) bisa mengirimkan naskahnya (cerpen singkat) ke email penulis dan penulis akan berusaha mengirimkannya kembali sesuai permintaan pemilik cerpen.
Demikian sedikit tips dalam menulis cerpen. Yang pasti jangan berhenti untuk belajar dan mencoba. Kalau di negeri ini ada ribuan penulis sukses yang benar-benar mulai dari nol, kenapa kita tidak segera menyusul mereka?

FOTO LUCU OLAHRAGAWAN


      Ada begitu banyak kejadian lucu saat penyelenggaraan olahraga di seluruh dunia. Mulai dari bikini yang putus hingga ekspresi wajah lucu dari semua olahragawan .


















TIPS-TIPS UNTUK MENJADI PENULIS YANG KREATIF



penulis1. Disiplin Diri
Anda perlu ada disiplin diri yang tinggi. Ini ada kaitan dengan penggunaan masa. Sekiranya anda tidak berdisiplin, maka anda tidak akan bertemu dengan masa untuk menulis. Dalam hal ini jua, anda tidak boleh berputus asa sekalipun sudah banyak kali mencuba dan tidak menjadi. Dengan disiplin diri yang baik, anda akan terus mencari masa dan membuat semakan bagi membolehkan anda menulis.


2. Imej Penulisan
Anda perlu mencari suatu imej yang anda ingin tonjolkan dalam penulisan anda. Imej ini ada kaitan dengan ‘genre’ yang anda pilih dan juga diri anda sendiri. Jangan tiru imej orang lain kerana ia tidak sesuai kalau tidak kena dengan diri anda itu. Ingat… imej inilah yang akan kekal dengan pembaca nanti.


3. Kajian
Sebagai penulis kreatif, anda perlu rajin. Anda wajib lakukan kajian, mencari fakta yang tepat dan seterusnya mencari bahan yang sesuai untuk penulisan anda. Tidak kiralah apa ‘genre’ nya dan apa imej yang ingin anda ketengahkan, anda mesti lakukan kajian. Jangan main agak-agak. Penulis mesti andaikan pembacanya adalah terdiri daripada orang yang bijak pandai dan kerana itu juga penulis tidak boleh ‘acuh tak acuh’ dalam membentangkan apa sahaja maklumat dalam penulisannya.


4. Mata dan Hati
Tulislah dari mata dan hati anda. Tulis perkara-perkara yang anda lihat dan juga anda rasai. Cari bahan-bahan yang dekat dengan hati anda agar apa yang anda tulis itu sangat berkesan untuk pembaca. Tidak kiralah penulisan itu jenis inspirasi atau novel.


5. Belajar
Dalam proses penulisan, anda mesti anggap diri anda sedang belajar. Sebagai manusia, kita tidak lengkap dan kerana itu kita perlu terus belajar perkara yang baru. Belajarlah dari mereka yang lebih tahu, dari teman-teman dan juga dari pembaca. Belajar juga dari buku-buku dan maklumat yang terdapat di Internet.


6. Kelengkapan yang Sesuai
Untuk menulis dengan efektif dan selesa, anda perlukan kelengkapan dan alat yang sesuai seperti komputer, kerusi dan meja, kamus, buku rujukan, tempat dan suasana yang boleh membawa inspirasi kepada anda.


7. Perancangan
Buat perancangan tentang subjek yang anda ingin tuliskan. Pastikan objektifnya. Perancangan penulisan ialah seperti menguruskan sebuah projek.


8. Konsep dan Tema
Anda perlu tahu konsep dan tema anda. Kalau tidak pasti, cari maklumat sebelum menulis. Pastikan dalam hal ini anda pentingkan kelainan. Jangan buat apa orang lain sudah lakukan.


9. Tajuk Tentatif
Tajuk atau judul sementara perlu ada. Ini akan memudahkan kerja anda. Perlu ingat bahawa judul ini adalah sementara sahaja kerana biasanya pihak penerbit akan menukar mengikut keperluan semasa.


10. Jalan Cerita
Tidak kira apa jenis penulisan anda (kecuali ilmiah), anda perlukan gambaran jalan cerita yang ingin diaturkan dalam penulisan anda.


11. Watak
Bagi penulisan buku cerita atau novel, anda perlu tahu watak-watak yang akan berperanan dalam penulisan anda. Aturkan watak utama dan kemudiannya watak-watak sampingan. Anda perlukan deskripsi watak-watak ini, misalnya gambaran fizikalnya, kelakuannya, teman-temanya, ahli keluarga dan sebagainya.


12. Lokasi
Bagi penulisan fiksyen, anda perlu tahu lokasi yang anda ingin gambarkan dalam penulisan. Tidak kira sama ada cerita itu berbentuk sci-fi, dogeng atau ‘present date’, anda perlu gambarkan latar tempat.


13. Ringkasan Plot
Untuk mudahkan penulisan, terutama bagi penulisan manuskrip fiksyen, eloklah anda aturkan ringkasan plot anda agar anda tidak keliru nanti.


14. Mesej
Pastikan penulisan anda membawa mesej-mesej tertentu yang akan memberi makna kepada pembaca.


15. Unsur Saspens
Dalam sebuah penulisan fiksyen yang baik, unsur turun naik perlu ada. Detik-detik saspens dan unsur berteka-teki akan menguatkan jalan cerita anda. Pastikan anda tahu di mana letak klimaks cerita anda itu.


SELAMAT MENULIS !!!